Monthly Archives: July 2012

5.000 Bayi Lahir Tuli Di Indonesia Per Tahun

Setiap tahun, 5.000 bayi yang lahir di Indonesia mengalami ketulian. Hal ini disampaikan Ketua Komisi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (KPGPTK) Damayanti Soetjipto, berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2001.

Data WHO juga menyebutkan sekitar 250 juta penduduk dunia mengalami ketulian, sebesar 50 persennya berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. “Kebanyakan hal ini disebabkan karena ketidaktahuan mengenai gejala dan penyebab ketulian,” ujar Damayanti.

Menurut Damayanti, ada lima penyakit yang menyebabkan ketulian, yang sebenarnya dapat dicegah sejak dini sebelum menjadi permanen. Antara lain OMSK atau congek, tuli kongenital atau tuli yang muncul sejak lahir, kebisingan, presbikus atau tuli pada orang tua, dan serumen atau kotoran telinga.

Congek disebabkan oleh penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) atau asupan gizi yang kurang baik, yang sebenarnya bisa dicegah dengan memperbaiki asupan gizi. Tuli kongenital atau tuli sejak lahir disebabkan ibu yang meminum obat toksik dan terkena virus torch, sebenarnya bisa dicegah dengan ibu rajin memeriksakan diri ke dokter saat hamil.

Sementara kebisingan karena sering mendengar suara di atas 80 desibel bisa dicegah dengan tidak terlalu lama mendengar musik melalui alat elektronik di atas 30 menit dan memakai pelindung telinga saat berada di lingkungan yang bising.

Sedangkan timbulnya serumen atau kotoran telinga disebabkan kurangnya perhatian terhadap kebersihan telinga. Serumen dapat dihilangkan dengan rajin membersihkan telinga. “Jangan membersihkan telinga dengan menggunakan cairan, entah lilin atau minyak, karena dapat membuat gendang telinga bolong serta rusak,” ujar Damayanti.